Ia Lisna
3 IPA A (1003391) Prodi PGSD Jurusan Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia
Minggu, 06 Januari 2013
Jumat, 19 Oktober 2012
Pembelajaran Yang Menyenangkan
Dalam buku “Genius Learning Strategy” Andi Wira Gunawan menegaskan bahwa sesungguhnya tidak ada mata pelajaran yang membosankan, yang ada adalah guru yang membosankan, suasana belajar yang membosankan. Hal ini terjadi karena proses belajar berlangsung secara monoton dan merupakan proses perulangan dari itu ke itu juga tiada variasi. Proses belajar hanya merupakan proses penyampaian informasi satu arah, siswa terkesan pasif menerima materi pelajaran.
Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk berkegiatan sehingga baik dengan daya pikir, emosional dan keterampilannya mereka belajar dan berlatih. Pendidik adalah fasilitator, perancang suasana kelas demokratis, kedudukan pendidik adalah pembimbing dan pemberi arah, peserta didik merupakan obyek sekaligus subyek dan mereka bersama-sama saling mengisi kegiatan, belajar aktif dan kreatif. Disini dibutuhkan partisipasi aktif di kelas, bekerja keras dan mampu menghargainya, suasana demokratis, saling menghargai dengan kedudukan yang sama antar teman, serta kemandirian akademis.
Dr. Vernon A. Magnesen (1983) menegaskan bahwa persentase keberhasilan kita menyerap informasi dan menyimpannya dalam memori ketika belajar adalah :
- 10 % dari apa yang kita baca
- 20 % dari apa yang kita dengar
- 30 % dari apa yang kita lihat
- 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar
- 70 % dari apa yang kita katakan
- 90 % dari apa yang kita katakan dan kerjakan.
Oleh sebab itu guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar baik secara mental, fisik maupun sosial.
PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
- Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari si pembelajar (siswa) dalam membangun pengetahuannya. Siswa bukanlah gelas kosong yang pasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang pengetahuan/informasi.
- Kreatif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam serta mampu membuat alat bantu/media belajar sederhana yang dapat memudahkan pemahaman siswa. Kegiatan pembelajaran tidak musti dilakukan di dalam kelas secara klasikal, namun proses pembelajaran juga dapat dilakukan di luar kelas, belajar berkelompok, belajar secara kontekstual, bermain peran, dsb. Disamping itu siswa aktif pula bertanya, berdiskusi, mengemukan pendapat, merancang , membuat sesuatu, melalukan demonstrasi, membuat laporan, membuat refleksi, mempresentasikan pengetahuannya.
- Efektif dimaksudkan selama proses pembelajaran berlangsung, terwujudnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Siswa menguasai kompetensi dan ketrampilan yang ditargetkan kurikulum.
- Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan nyaman. Siswa selaku subjek belajar tidak takut dimarahi jika ia salah, tidak takut ditertawakan jika ia keliru, tidak dianggap sepele, berani mencoba karena tidak takut salah.
Yang Perlu diperhatikan dalam melaksanan PAKEM:
- Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi. Kedua sifat ini merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Untuk itu kegiatan pembelajaran harus dirancang menjadi lahan yang subur bagi berkembangnya kedua sifat tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru memuji siswa karena hasil karyanya, guru tidak menyepelekan dan mempermalukannya di depan siswa, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, guru mendorong dan memotivasi anak untuk melakukan percobaan, dsb merupakan pembelajaran yang subur dan tepat.
- Mengenal anak secara perorangan
Siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan kemampuan berbeda. Perbedaan individual harus diperhatikan dan harus tercermin dalam KBM. Semua anak dalam kelas tidak harus selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya).
- Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Siswa sejak masa kecilnya secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dengan berkelompok, akan memudahkan mereka berinteraksi dan bertukar pikiran.
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup adalah memecahkan masalah, untuk itu diperlukan kemamapuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah, dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya sudah ada sejak anak terlahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya.
- Mengembangkan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruangan kelas yang menarik sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan di ruangan kelas, karena dapat memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik lagi dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Selain itu, hasil karya dapat menjadi rujukan ketika membahas suatu masalah serta sumber informasi.
- Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, serta objek belajar siswa.
- Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan/kelebihan dari pada kelemahan siswa serta santun penyampaiannya tidak menimbulkan antipati. Guru harus konsisten memeriksa hasil kerja siswa dan memberi komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi perkembangan diri siswa daripada sekedar angka.
- Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Dalam pembelajaran PAKEM, aktif mental lebih diinginkan dari pada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, mengemukakan gagasan, merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut, takut salah, takut ditertawakan, takut disepelekan, takut dimarahi jika salah. Guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datangnya dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
Ciri Yang Menonjol pada PAKEM
Pertama, adanya sumber belajar yang beraneka ragam, dan tidak lagi mengandalkan buku sebagai satu-satunya sumber belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Bukan semata-mata untuk menafikan sama sekali buku pelajaran sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.
Kedua, sumber belajar yang beraneka ragam tersebut kemudian didesain skenario pembelajarannyadengan berbagai kegiatan.
Ketiga, hasil kegiatan belajar mengajar kemudian dipajang di tembok kelas, papan tulis, dan bahkan ditambah dengan tali rapiah di sana-sini. Pajangan tersebut merupakan hasil diskusi atau hasil karya siswa.pajangan hasil karya siswa menjadi satu ciri fisikal yang dapat kita amati dalam proses pembelajaran.
Keempat, kegiatan belajar mengajar bervariasi secara aktif, yang biasanya didominasi oleh kegiatan individual dalam beberapa menit, kegiatan berpasangan, dan kegiatan kelompok kecil antara empat sampai lima orang, untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah disepakati bersama, dan salah seorang di antaranya menyampaikan (presentasi) hasil kegiatan mereka di depan kelas. Hasil kegiatan siswa itulah yang kemudian dipajang.
Kelima, dalam mengerjakan pelbagai tugas tersebut, para siswa, baik secara individual maupun secara kelompok, mencoba mengembangkan semaksimal mungkin kreativitasnya.
Keenam, dalam melaksanakan kegiatannya yang beraneka ragam itu, tampaklah antusiasme dan rasa senang siswa.
Ketujuh, pada akhir proses pembelajaran, semua siswa melakukan kegiatan dengan apa yang disebut sebagai refleksi, yakni menyampaikan (kebanyakan secara tertulis) kesan dan harapan mereka terhadap proses pembelajaran yang baru saja diikutinya.
Menciptakan Suasana Menyenangkan
1. Ciptakanlah lingkungan Relaks, yaitu lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun memiliki harapan yang tinggi. Perlu disadari bahwa dalam belajar belum banyak kata “Aku Tahu” tetapi lebih banyak kata “Aku Belum Tahu”, maka wajar jika anak salah.
2. Subjek pelajaran adalah relevan
Anda ingin belajar ketika Anda Melihat Manfaat dan pentingnya subjek pelajaran itu
3. Belajar secara emosional adalah positif
Belajar dapat dilakukan bersama ketika ada humor, dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur, dan dukungan antusias
4. Tantang Otak Anak
Otak akan suka hal yang bersifat; tidak masuk akal/ekstrem; Seksi; Penuh Warna; Multi Sensori (lebih satu panca indra); Lucu ; Melibatkan Emosi ; Tindakan Aktif; Gambar 3 dimensi atau Hidup; Menggunakan Asosiasi; Imajinasi; Simbol; Melibatkan Irama atau Musik ;Nomor dan urutan
5. Libatkan semua indera, otak kiri & kanan
Otak kiri memainkan peranan dalam pemrosesan logika, kata-kata, matematika, dan urutan, yang disebut pembelajar akademis. Otak kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar, dan imajinasi, yang disebut dengan aktivitas kreatif
6. Konsolidasi bahan yg sudah dipelajari
Tinjau Ulang materi pelajaran dan Hubungkan dengan materi lain dan kehidupan nyata
Tata Surya Paling Ramping Ditemukan

Observasi yang berujung penemuan tata surya itu dilakukan dengan teleskop Kepler. Sejak peluncurannya pada tahun 2009, teleskop ini telah menemukan 2300 kandidat planet.
Kepler mendeteksi planet dengan metode transit. Metode tersebut didasarkan pada pengamatan peredupan cahaya bintang akibat adanya planet yang melintas di mukanya.
Tata surya paling ramping dan padat yang ditemukan adalah sistem yang berpusat pada bintang KOI-500. Bintang itu bermassa 3/4 Matahari, berumur 1 miliar tahun atau seperempat umur Matahari.
Penemuan mengungkap bahwa bintang berjarak 1.100 tahun cahaya dari Bumi itu terdiri atas lima planet yang ukurannya berkisar antara 1,3-2,6 kali Bumi.
Darin Ragozzine, astronom University of Florida yang memimpin studi, mengatakan, tata surya ini dikatakan teramping sebab lima planetnya mengorbit bintang 150 kali lebih kecil dari area orbit Bumi.
"Pada tingkat kepadatan itu, Anda masih bisa memasukkan lagi 10 planet lain dan seluruhnya masih akan bisa tertampung dalam area orbit Bumi," tambah Ragozzine seperti dikutip Space, Senin (15/10/2012).
Dengan dekatnya jarak planet dengan bintang, satu tahun di planet sekeliling KOI-500 sangat singkat. Masing-masing hanya 1; 3,1; 4,6; 7,1 dan 9,5 hari di Bumi.
Planet terletak berdekatan satu sama lain sehingga efek gravitasi planet satu sangat memengaruhi planet lain. Namun, orbit planet masih dikatakan stabil.
Uniknya, empat planet terluar dari planet ini mengalami sinkronisasi orbit yang hingga kini belum ditemukan pada tata surya lain. Peristiwa itu disebut four body resonance.
"Empat planet itu kembali ke konfigurasi orbit yang sama setiap jangka waktu 191 hari," kata Ragozzine.
Astronom mengatakan, tata surya KOI-500 sejatinya tak seramping saat ini. Sebelumnya, planet terbentuk di daerah yang berjarak jauh dengan bintangnya. Namun, akhirnya planet-planet yang terbentuk bermigrasi ke dalam. Tata surya itu seperti sukses diet.
Proses mendekatnya planet ke bintang bisa dikatakan umum. Jenis planet gas raksasa bisa terdapat di dekat bintangnya bisa disebut planet "hot Jupiter".
Hingga sejauh ini, kebanyakan planet ekstrasolar yang ditemukan astronom terletak dekat dengan bintangnya. Astronom belum memahami sepenuhnya mengapa tata surya tempat manusia hidup berbeda dengan lainnya.
"Sebagai sistem yang paling padat yang ditemukan, KOI-500 akan menjadi pijakan bagi teori ke depan yang akan mendeskripsikan bagaimana sistem keplanetan terbentuk. Mempelajari tentang sistem ini akan menginspirasi teori generasi baru yang akan menjelaskan mengapa tata surya kita berbeda," papar Ragozzine.
Kamis, 11 Oktober 2012
Kenapa guru harus kreatif?
Kreatif adalah suatu kemampuan yang di miliki seseorang (atau kelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru atau unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya (Agus S. Madjadikara, 2005). Jadi guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan sesuatu yang unik dan beda untuk kemajuan diri dan peserta didik-Nya.
Dari keterangan di atas jelas bahwa guru kreatif sangat di perlukan untuk mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik. Kalau kita mau melihat kenyataan, saat ini siswa-siswa yang ada di sekolah sudah mulai jenuh dengan cara mengajar guru yang konvensional, mereka membutuhkan guru yang lebih energik dan kreatif yang mampu membuat suasana kelas lebih menyenangkan.
Suatu kenyataan juga bahwa saat ini masih banyak guru-guru yang belum mampu menggunakan peralatan teknologi dengan baik, seperti penggunaan komputer, leptop, mapun pemanfaatan internet, bahkan ada juga yang tidak bisa mengirim email. Tentunya hal ini tidak bisa kita biarkan, kenapa? Karena di luar sana para peserta didik sudah lebih pandai menggunakan teknologi, bahkan ada yang sudah bisa membuat sebuah karya yang menakjubkan. Kalau peserta didik kita sudah bisa seperti itu apakah kita sebagai guru, akan tetap begini-begini saja.
Tentu masih banyak hal yang menjadi alasan kenapa guru harus kreatif, tapi satu yang perlu kita ingat bahwa guru kreatif akan lebih mampu membawa peserta didik lebih maju ketimbang guru yang biasa-biasa saja.
Ciri-ciri guru kreatif
Untuk mengetahui kreatif dan tidaknya seorang guru. Di bawah ini akan di jelaskan beberapa ciri-ciri guru kreatif
1. Mampu menciptakan ide baru
Kreatif identik dengan sebuah penemuan ide baru, jadi guru kreatif adalah guru yang bisa menemukan sebuah ide baru yang bermanfaat. Ide bisa muncul dengan sendirinya atau pun melalui perencanaan. Namun para guru perlu mengetahui untuk bisa menciptakan ide, para guru harus banyak belajar. Kalau hanya statis yang penting ngajar, saya rasa akan sulit buat guru untuk bisa menciptakan ide-ide yang segar.
2. Tampil beda
Guru yang kreatif akan kelihatan tampil beda, di bandingkan dengan guru-guru yang lain. Mereka cenderung punya ciri khas tersendiri karena memang merek penuh dengan sesuatu yang baru, yang terkadang tidak pernah di pikirkan oleh guru-guru yang lain. Biasanya juga mereka lebih di sukai para siswa.
3. Fleksibel
Guru yang kreatif adalah fleksibel , tidak kaku tapi tetap punya prinsip. Mereka memiliki kemampuan memahami para siswa dengan lebih baik, memahami karakter siswa, memahami gaya belajar siswa dan tentunya memahami apa yang diharapkan oleh siswa. Tapi mereka tidak lembek, mereka tetap tegas dalam mengambil keputusan dan menjalankannya.
4. Mudah bergaul
Guru yang kreatif adalah guru yang mudah bergaul dengan para siswa. hal ini harus ditunjukkan dengan sikap profesional guru saat berada di kelas dan pada saat di rumah atau di luar kelas. Guru tidak boleh terlalu jaga gengsi, karena hal ini akan membuat siswa enggan mendekati kita. Bersikaplah biasa-biasa saja, tidak terlalu jaga gengsi dan tidak terlalu bebas. Sebisa mungkin tempatkanlah siswa di hati kita sebagai teman dan sahabat dengan begitu, siswa akan merasa bahwa kita itu lebih bersahabat.
5. Menyenangkan
Siapapun orang pasti suka dengan orang yang menyenangkan, termasuk siswa pasif akan lebih suka dengan guru yang menyenangkan dari pada guru yang menyeramkan. Ciri ini selalu di tunjukkan dengan sikap dan selara humor yang di miliki oleh seorang guru. Guru kreatif adalah guru yang menyenangkan dan memiliki selera humor yang baik. Biasanya juga mereka menggunakan humornya secara proposi tidak berlebihan dan tidak kurang. Pembelajaran yang terlalu tegang juga tidak akan menyenangkan, tapi terlalu banyak humornya juga tidak akan efektif.
6. Suka melakukan eksperimen
Guru kreatif pasti suka melakukan eksperimen atau uji coba. Entah itu uji coba metode pembelajaran atau uji coba hal yang lain. Intinya uji coba ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuannya menjadi seorang guru. Dia tidak akan pernah jenuh untuk mencoba sesuatu yang baru, yang belum pernah di lakukan, kalau berhasil akan di teruskan kalau tidak akan di evaluasi, dan di jadikan bahan pembelajaran untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
7. Cekatan
Guru kreatif bekerja dengan cekatan agar dapat menangani berbagai masalah dengan cepat dan baik. Ia tidak suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Setiap masalah yang di hadapi akan di selesaikan secepatnya dengan baik. Guru cekatan biasanya juga ringan tangan, Ia akan membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan
Media Pembelajaran IPA
Media merupakan alat bantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Jika digunakan secara benar, media pembelajaran dapat memperlancar interkasi guru dan siswa, siswa dan siswa, serta siswa dan sumber belajar. Media yang digunakan dalam pembelajaran banyak ragamnya. Secara umum media pembelajaran di SD terdiri dari media audio, media visual, dan media audio-visual. Media audio adalah media pembelajaran yang dapat didengar, misal radio dan alat musik. Media visual adalah media pembelajaran yang dapat dilihat, misal gambar, grafik, model, dan slide. Media audio-visual adalah media pembelajaran yang dapat didengar dan dapat dilihat misal video, simulasi computer, dan film. Berdasarkan bentuk penyajiannya, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi media pembelajaran non-projected yaitu media pembelajaran yang langsung dapat digunakan tanpa menggunakan alat proyeksi seperti gambar, charta, foto, dan peta, dan media pembelajaranprojected yaitu media pembelajaran yang memerlukan alat proyeksi seperti film, slide, danpower point.
Media pembelajaran dapat bersifat alami dan buatan. Media pembelajaran alami merupakan media pembelajaran yang sesuai dengan benda aslinya di alam seperti hewan, tumbuhan, danau, dan gunung. Media pembelajaran buatan merupakan media pembelajaran hasil modfikasi atau meniru benda aslinya, seperti model alat pernafasan, model jantung manusia, dan torso. Media-media tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan dan kemampuan guru serta sekolah.
Media pembelajaran dapat memiliki nilai praktis, yaitu:
- dapat menampilkan objek yang terlalu besar, yang tidak mungkin dibawa kedalam kelas, seperti bulan, bumi dan matahari,
- dapat memperlambat gerakan yang terlalu cepat seperti gerakan kecambah yang tumbuh, dan 3) memungkinkan untuk menampilkan objek yang langka yang sulit diamati atau yang berbahaya di lingkungan belajar.
Jadi, pertimbangan kelayakan yang dapat dipakai oleh guru IPA untuk memilih media pembelajaran yang baik antara lain;
- kelayakan praktis (keakraban guru dengan jenis media pembelajaran) meliputi ketersediaan media pembelajaran di lingkungan belajar setempat, ketersediaan waktu untuk mempersiapkan media, ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung dan keluwesan, artinya mudah dibawa kemana-mana, digunakan kapan saja dan oleh siapa saja;
- kelayakan teknis (relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan merangsang terjadinya proses belajar), dan 3) kelayakan biaya (biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat yang diperoleh).
Saat ini pemanfaatan komputer untuk media pembelajaran IPA yang interaktif telah lazim dilakukan. Berbagai pengembang media interaktif berbasis komputer telah menyediakan hasil karyanya untuk dipakai secara berbayar maupun gratis. Sebagai contoh: www.phet.colorado.edu danwww.ebphysics.davidson.edu/Applets/jars menyediakan berbagai media laboratorium virtual yang dapat dimanfaatkan (tentu saja harus dipilih yang relevan dengan SK dan KD IPA yang hendak diajarkan); www.curriki.org
Rabu, 10 Oktober 2012
Ekologi dan Ekosistem
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos
("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).[1] Dalam
ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Pembahasan
ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi
merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun
70-an.[2] Akan
tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan
dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.[2] Ekologi, biologi dan ilmu
kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang
menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang
menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat
tropik.
- Perpindahan
energi dan materi dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya
dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Perubahan
populasi atau
spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Terjadi
hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Konsep Ekologi
Hubungan
keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam
kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis)[2]. Perubahan
terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya.[2] Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk
menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.[1]
Ekosistem
mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya
yaitu organisme dan populasi[1]. Dengan
demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung
mengganggu sistem pengendalian alamiah ini[1].
ekosistem
merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan,
tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia
Ekologi dalam politik
Ekologi
menimbulkan banyak filsafat yang amat
kuat dan pergerakan politik – termasuk
gerakan konservasi, kesehatan,
lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan
dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya,
mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan
prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan
keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.
Orang yang
memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah
mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam
kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi
buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu
bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam ekonomi
- Lynn
Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat
kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat
kehidupan.
- Mike
Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem
menciptakan sumber dan membuang sampah, yang
mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi
ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan
lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian
ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1
contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
Ekologi dalam kacamata antropologi
Terkadang
ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab
keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak
bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran
kita dipengaruhi lingkungan kita,
ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran
kita.
Beberapa
orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun
paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek
ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau
psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan
tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik ditetapkan Antoine de
Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita
daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya
sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."
Beberapa Cabang Ilmu dari Ekologi
Karena
sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu
yang lebih fokus, yaitu:
- Ekologi
tingkah laku
- Ekologi
komunitas dan sinekologi
- Ekofisiologi
- Ekologi
ekosistem
- Ekologi
evolusi
- Ekologi
global
- Ekologi
manusia
- Ekologi
populasi
Ekologi berasal
dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu oikos, “rumah,” dan logos,”
mempelajari. Jadi, secara umum ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
interaksi antara organisme dengan lingkungannya ekologi menitikberatkan pada
interaksi karena di alam ini selalu ada hubungan timbal balik antara
faktor-faktor biogik dan abiotik. Ekologi merupakan ilmu multielisipliner yang
melibatkan berbagai bidang ilmu, diantaranya genetika, evolusi, fisiologi, dan
tingkah laku.
Ruang
Lingkup Ekologi
1. Ekologi
adalah kajian ilmiah mengenai interaksi antara organism dan lingkungannya.
Ekologi
menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis
interaksi. Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimiawi dan
fisik tak hidup) seperti suhu, cahaya, air, dan nutrien, dan komponen biotik
(hidup), semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu
individu.
2. Penelitian
ekologis berkisar dari adaptasi organisme sampai ke dinamika ekosistem.
Ekologi dapat
dibagi menjadi empat tahap kajian yang semakin menyeluruh sifatnya, mulai dari
interaksi individu organisme dengan lingkungan abiotik hingga ke dinamika
ekosistem.
Ekologi
organisme (organismal ecology) berhubungan dengan cara-cara berperilaku,
fisiologi, dan morfologis yang digunakan suatu organisme individual dalam
menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan abiotiknya.
Tingkat
organisasi berikutnya dalam ekologi adalah populasi, yaitu suatu kelompok
individu dari spesies yang sama yang hidup di dalam geografis tertentu.
Komunitas, adalah kumpulan populasi dari spesies yang berlainan.
Kajian ekologi
pada ekosistem meliputi semua faktor-faktor abiotik selain komunitas spesies
yang ada dalam suatu daerah tertentu.
3. Ekologi
menyediakan suatu konteks ilmiah bagi evolusi masalah-masalah lingkungan
Meskipun
permasalahan lingkungan memiliki komponen politis, ekonomis, dan etis, ekologilah
yang menyediakan dasar ilmiah untuk pemahaman permasalahan ini.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.[1] Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.[1]
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.[2] Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".[2] Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.[2]
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3] Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.[1] Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.[2]
Komponen pembentuk
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:- Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
- Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
- Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya .[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1] Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4] Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:- aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
- anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
- fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]
Ketergantungan
Rantai makanan
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen
biotik atau antara komponen biotik dan abiotik[2].Antar komponen biotik
Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui[2]:- Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
- Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Antar komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti[2]:Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]
Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]Akuatik (air)
Ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5]
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5]
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasi.[5]Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[5]
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[5]
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[5]
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut[6]. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[6] Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.[6] Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[6]
[sunting] Terestrial (darat)
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki
produktivitas tinggi.
Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan
ciri iklim musim dingin yang panjang.
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi
perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh
temperatur dan curah hujan.[2]
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2]
Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada
pada suatu tempat tertentu.[2]
Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran,
atau aktivitas manusia.[2]Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.[5] Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[5] Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5] Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5]
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.[6] Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.[6] Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.[1]
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.[4] Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.[4] Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.[4] Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.[4]
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.[6] Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).[6] Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.[6] Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil[6]. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.[6] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.[6]
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.[4] Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).[4]
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.[5] Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.[5] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[5]
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.[5] Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5]
- Karst (batu gamping /gua).
Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem
buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya.[5]
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.[1]
Contoh ekosistem buatan adalah[5]:- bendungan
- hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
- agroekosistem berupa sawah tadah hujan
- sawah irigasi
- perkebunan sawit
- ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
- ekosistem ruang angkasa.[1]
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.[1]
Langganan:
Postingan (Atom)